Sunday, May 24, 2020

Aku Memilih Menyerah



Aku tak pernah memilih perpisahan..
Tapi iya selalu datang meminta..
Dengan seribu alasan yang tersirat..
Mencari 1 alasan tuk bertahan..
Mengusir seribu alasan yang menerkam..
Membangun benteng pertahanan..
Dengan seribu bahkan jutaan alasan.. 
Tapi semua runtuh..
Usahaku teracuhkan..
lagi dan lagi..
Dengan sebilah pisau kata..
Iya menghancurkan benteng itu..
Hingga aku memilih tuk menyerah..

Kau pergi dan kaupun pergi..
Dan akhirnya tak ada pertemuan..
Perpisahanlah yang menang di antara pertarungan ini..

Pertarungan..???

Yah..itu hanya kata kiasan..
Karena kau yang selalu melihatku dari seberang jalan yang terpisah oleh jarak..

Aku tak tahu harus melihatmu dari arah mana..
Mungkin sekarang tak penting dari mana aku melihatmu..
Penilaianmu akan tetap sama..

Matahari tetaplah matahari dari manapun kau melihatnya..
Bulan tetaplah bulan dari manapun kau memandangnya..
Tapi aku adalah aku..
Bukan matahari ataupun bulan..
Aku tak bersinar..
Tak meninggalkan kesan yang berarti..
Rupakupun mudah tuk terlupakan ..

Aku bukan keduanya..
Aku adalah manusia yang akan berubah seiring berjalannya waktu..
Dan pada akhirnya semua orang akan berubah..
Jika bukan mereka yang beranjak pergi..
Mungkin aku yang akan memilih bersembunyi di sudut gelap keheningan yang mencekik..
Dan berusaha mendorong mereka tuk pergi menjauh..

Semua Telah Berubah


NH & AA 

0 comments:

Post a Comment