Saturday, August 17, 2019

Surat untuk Ibu


14 Maret 2009..
Hari dimana engkau pergi..
Hari terakhir aku melihatmu..
Hari terakhir aku memelukmu..
Hari terakhir aku menciummu..

Hatiku kelabu..
Setengah jiwaku hilang..
Sejak saat itu tak kutemui lagi wajah ibu..
Dalam diam ku slalu menangis merindukanmu..
Berharap dapat melihatmu..
Memelukmu walau hanya sedetik..
Puang Aji..
Ada sejuta kisah yang ku ingin engkau tahu..
dan ku ingin engkau hadir di dalamnya..

Puang Aji..
Aku sangat merindukanmu..
Hingga hatiku tak mampu membendungnya..
Ku menangis saat mendengar kisah tentang ibu..
Ku menangis saat ku menonton film tentang ibu..
Ku menangis saat ku mendengar lagu tentang ibu..

 Dulu saat orang bertanya tentang orang tuaku..
Aku tak mampu berkata jika kalian telah tiada..
aku hanya mampu berbohong..
Berbohong bahwa engkau..
Papa..
Ada di sana..
Di rumah tempatku tumbuh..

 Puang Aji..
Papa..
Tersenyumlah dari sana..
Demi kalian aku akan menjadi kuat..
walau itu sulit..
Walau linangan air mata itu sering muncul perlahan..

 Puang Aji..
Papa..
Lihatlah aku dari sana..
Lihatlah aku dengan bangga..
Bahagialah disana dengan papa..

 I Love U..
I Miss U..

Read More......