Thursday, October 20, 2011

"hanya untuk sesuap nasi"

setiap hari kau slalu duduk di tempat itu, beralaskan kain lusuh dan sebuah payung yang sudah tak layak tuk melindungi tubuhmu dari terik matahari yang menyengat..kau tak pernah beranjak, hanya sesekali tanganmu yang nampak tak berjari mengangkat sebuah nampan dan menyodorkannya pada orang-orang yang berlalu lalang tepat didepanmu..atau hanya sejenak berdiri menggeser permadani lusuhmu menjauh dari kendaraan yang mulai menghimpit sejengkal dari tempatmu..kupalan asap knalpot menjadi parfummu setiap hari..nyawamu tak kau pedulikan..bibir jalan menjadi tempatmu mengais rejeki tuk sesuap nasi untukmu dan untuk keluargamu..
miris..benar-benar MIRIIISS..

0 comments:

Post a Comment